Bab 2 - Keputusan yang Mengubah Segalanya

Laras tumbuh menjadi seorang wanita yang cerdas, namun dunia yang ia impikan jauh berbeda dengan kenyataan. Desa yang ia cintai mulai terancam oleh perusahaan besar yang datang dengan janji-janji kemajuan. Mereka ingin meratakan hutan untuk pembangunan pabrik dan membuka lahan pertanian monokultur. Semua itu dilakukan tanpa memperhatikan ekosistem dan hak-hak masyarakat setempat.

Ayahnya yang bijaksana berpesan padanya suatu malam, "Anakku, dunia akan berubah, dan kamu harus siap menghadapi tantangan. Namun, jangan pernah lupakan akar kita, jangan biarkan dunia menghapus sejarah kita."

Pesan itu membawa Laras pada sebuah keputusan besar. Ia tidak hanya akan mempertahankan desa dan adat yang telah diwariskan oleh leluhurnya, tetapi juga ingin membawa suara perempuan Nusantara ke panggung dunia.

Laras memutuskan untuk pergi ke kota besar. Dengan tekad yang bulat, ia melangkah menuju dunia yang lebih luas, dunia yang belum pernah ia kenal sebelumnya. Di kota, ia belajar tentang hukum, tentang hak asasi manusia, dan bagaimana cara melawan ketidakadilan. Di sanalah ia bertemu dengan Rama, seorang aktivis lingkungan yang dikenal karena perjuangannya membela masyarakat adat.

Rama melihat potensi besar dalam diri Laras. "Kamu punya kekuatan, Laras. Tetapi bukan hanya fisik yang akan membawa kamu menang. Dunia butuh pemimpin seperti kamu—pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak," kata Rama suatu sore, saat mereka sedang berdiskusi tentang pentingnya memperjuangkan hak-hak perempuan dalam konservasi lingkungan.

Laras belajar banyak dari Rama. Namun, ia tahu bahwa perjalanannya tidak akan mudah. Setiap langkahnya akan penuh dengan rintangan, baik dari perusahaan yang mengincar tanah desanya maupun dari orang-orang yang masih memandang remeh suara perempuan.

Namun, Laras tidak mundur. Ia mulai mengorganisir pertemuan dengan para wanita di desa, memberikan edukasi tentang hak-hak mereka, dan mengajarkan mereka untuk tidak takut melawan ketidakadilan. Ia mengerti bahwa jika ingin perubahan terjadi, maka harus dimulai dari kesadaran kolektif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Epilog – Denting Terakhir

DENTING

Bab 2 – Laut yang Tak Lagi Sama