Bab 4: Exception
Zona putih telah hilang. Shiro berdiri di antara ruang kosong yang berdenyut—gelap, sunyi, namun penuh gema. Setiap langkah yang ia ambil, lantai membentuk dirinya sendiri dari karakter dan simbol. Udara mengandung potongan huruf yang melayang perlahan.
Echo-Nol berdiri tak jauh darinya. Wajahnya tenang, datar, seperti refleksi di cermin yang tak memantulkan cahaya.
Tanpa aba-aba, Echo-Nol mulai menulis di udara.
System.freeze("air.current_zone");
Light.override(mode="dark");
Langit berubah kelam. Gerakan udara membeku. Napas Shiro terjebak di tenggorokan.
Yukari menggenggam tangan Shiro dari belakang. "Dia menulis tanpa menimbang. Dia tidak punya jeda, tidak punya ragu."
Shiro mengangkat Scriptbook-nya. Tinta hitam mengalir lambat, seperti enggan. Tapi ia menolak dikendalikan. Dengan napas berat, ia menulis baris counter:
System.unfreeze("air.current_zone");
Light.restore(mode="normal");
dengan cepat Shiro langsung menyerang balik.
try:
World.inject(memory="Airi")
except AccessError:
Memory.commit("error")
Tulisan menyala. Dunia sedikit bergetar, tapi Echo-Nol hanya menatap, lalu menulis:
Memory.purge(target="Airi");
World.rollback("emotional_state");
Yukari.setOpacity(0.5);
Tubuh Yukari bergoyang, sebagian dirinya berubah transparan. Ia menjerit pelan, lalu membisikkan, "Jangan melawan dengan kenangan... lawan dengan alasan."
Shiro terdiam. Tangannya mengepal. Ia tak tahu harus menulis apa. Ia tak tahu apa yang tersisa untuk ditulis.
Echo-Nol mendekat selangkah. Tinta abu mengalir dari lengannya. Ia menulis dengan kecepatan mesin:
if writer.shiro == True:
overwrite.identity("hampa")
Sakit menusuk kepalanya. Dunia seolah menggantikan namanya dengan kekosongan.
Shiro jatuh berlutut. Dunia di sekitarnya berderak perlahan, seperti menunggu perintah akhir. Warna memudar. Suara menghilang. Dan dalam kehampaan itu, sesuatu bergetar—bukan dari Scriptbook, bukan dari Echo-Nol, tapi dari sisi lain yang hampir dilupakan.
Lalu, di sela-sela keheningan itu, ada suara.
Lembut. Nyaris tidak terdengar. Tapi itu bukan dari Echo-Nol.
Itu Yukari.
Ia menyanyikan satu baris:
"Kata yang tak bisa ditulis... bukan berarti tak pernah ada."
Shiro membuka mata. Tangannya bergerak. Bukan karena ia tahu, tapi karena ia harus menolak dilupakan.
try:
Emotion.commit("pain")
Voice.inject(source="Yukari")
except RuntimeWarning:
fallback("diriku yang belum selesai")
Dunia terguncang. Cahaya biru muda muncul dari Scriptbook. Echo-Nol berhenti menulis.
Di udara, muncul baris kuning berkedip:
System.Warning: Layer 'Emotion' corrupted.
Ia mendongak. Untuk pertama kalinya, raut wajahnya berubah.
Shiro mengambil nafas berat.
Portal.create(destination="exit.zone")
Writer.commit()
Sebuah lingkaran cahaya terbuka. Shiro menarik Yukari masuk, sementara suara Echo-Nol menyusul:
"Kau bisa lari dari aku, tapi tidak dari baris yang sudah kau tulis."
Udara kembali sunyi, tapi peralihan itu tidak mulus. Portal yang Shiro buka sempat bergetar hebat, seperti menolak eksistensi mereka yang belum stabil. Cahaya di sekitarnya berkedip—Scriptbook sempat membeku di tengah proses. Tapi dorongan emosi yang tertulis kuat membuat jalur terbentuk paksa. Dengan satu hentakan akhir, mereka terdorong keluar dari zona pertarungan dan mendarat kasar di ruang putih baru, napas masih tersangkut di tenggorokan. Nafas Yukari masih tersendat. Separuh tubuhnya masih transparan.
"Dia bukan hanya kamu," katanya lirih. "Dia adalah kemungkinan yang kamu buang."
Shiro membuka Scriptbook. Di ujung halaman, tinta biru samar membentuk satu simbol asing. Bukan huruf. Bukan angka.
Tapi... terasa seperti panggilan. Seperti jejak. Seperti—
undefined_reference: k_gm
Komentar
Posting Komentar